Hama Ikan dari Larva Capung



        Kini-kini adlah larva capung yang hidup di bawah permukaan air kolam. Orang jawa tengah menyebut kini-kini dengan istilah kinjeng sedangkan orang sunda (jawa barat) sering menyebut dengan nama capung. Kini-kini memiliki bentuk badan beruas-ruas,memilki 3 pasang kaki beruas-ruas,satu pasang mata dan 1 pasang antenna di kepala. Warna badan kecoklatan dan hitam,serta memiliki 2 pasang sayap yang tumbuh setelah ukuran tubuh mencapai 1,5 cm.
        Pada sel larva ada fase larva merupakan predatorbenih ikan yang sangat ganas. Larva capung menjadi momok usaha pembenihan ikan di beberapa daerah serta perikanan budidaya. Kini-kini memangsa benih ikan dengan cara menghisap darah benih ikan dan memangsanya secara bertahap. Larva ikan gurami yang masih berumur di bawah 1 bulan menjadi sasaran empuk untuk di mangsa. Kini-kini memiliki kemampuan dengan berenang yang sangat cepat,sehingga dapat memangsa benih ikan dengam cara menyerap  secepat kilat.
        Kini-ini sering di temukan pada akar atau tanaman lain serta lumpur berlumut di dasar kolam. Selain itu,sering di temukan menempel pada dinding kolam atau kayu-kayu tegak sambil mengintai benih ikan yang mendekat.Indikator keberadaan kini-kini yaitu jika banyak capung berterbangan di sekitar kolam, di pastikan terdapat kini-kini di kolam itu. Makin banyak capung berterbangan di lokasi budidaya, makin banyak pula populasi kini-kini.
        Kehidupan capung tidak pernah jauh dari air. Inksekta ini berkembang biak dengan bertelur. Telurnya di letakkan pada tetumbuhan/kayu yang berada di air. Siklus hidup capung sebagian besar adalah menghabiskan masa hidupnya di dalam air sejak dari telur,menetas menjadi larva (kini-kini) hingga mencapai panjang 2 cm.Setelah itu bermetamorforsa menjadi nimfa (pos larva) menjadi anak capung.setelah periode ini masa hidupnya pun beralih ke darat.
        Pencegahan yang bias di lakukan yaitu dengan cara menghalangi capung agar tidak dapat bertelur dipermukaan air kolam. Caranya yaitu membuang semua kayu ateu benda-benda terapungdi kolam atau tiang-tiang yang berada di pinggir kolamyang bias menjadi tempat hinggap capung. Jagalah kebersihan pematang darirerumputan atau semak belukar. Jika tidak ada tempat untuk hinggap, capung akan mencari tempat lain. Alternatif lain yaitu menutup sebagian atau seluruh permukaan kolam dengan jaring. Selain itu, padat penebaran ikan harus dikurangi atau di sesuaikan dengan kebutuhan.
        Pemberantasan kini-kini (larva capung) ini masih sulit di lakukan karena selalu hidup di bawah permukaan air kolam. Jika memakai obat-obat an kimia belum tentu dosis yang aman bagi benih ikan akan evektif untuk memetikan kini-kini. Pemberantasan yang aman dan evektiv yaitu menangkap hama ini dengan seser satu per satu, meskipun agak merepotkan.
Previous
Next Post »