Garra rufa atau ikan dokter telah dikenal
ratusan tahun oleh masyarakat Turki sebagai ikan yang dapat mengobati penyakit
kulit yang hidup di sumber air hangat daerah Kangal. Ikan dokter (Garra rufa)
mempunyai ciri-ciri ukuran tubuhnya
relatif kecil, ukuran rata-rata 7,5-13 cm, bentuk silindris memanjang,
bersisik, posisi mulut inferior, nampak seperti tapal kuda jika dilihat dari
bagian bawah, mempunyai sungut sepasang, bentuk sirip ekor bercagak. Warna
tubuh coklat kehijauan, di bagian perut kekuningan, dan di bagian pangkal ekor
tampat spot-spot hitam. Kualitas air yang dibutuhkan untuk hidup baik ikan
dokter yaitu suhu 20-250C, pH 6,5-7,5.
Adapun
ikan ini di
klasifikasikan dalam :
·
Kingdom : Animalia
·
Phylum : Chordata
·
Class : Actinopterygii
·
Order : Cypriniformes
·
Family : Cyprinidae
·
Genus : Garra
·
Species : G. Rufa
·
Binomial name : Garra rufa
Ikan dokter menjadi populer karena perilakunya
yakni menyukai makan kulit mati binatang, termasuk kulit manusia. Sebenarnya
ikan ini termasuk omnivora, pemakan segala, perilaku makan dengan cara
menghisap, tidak menggigit. Hidup berkelompok, termasuk melakukan kegiatan
makan. Perilaku semacam itulah dan menghasilkan enzim dithranol atau
anthralin yang mampu menghambat pertumbuhan kanker, yang menjadikan ikan ini
dikenal sebagai dokter ikan dan dipakai spa ikan. Dan diyakini mampu menghisap
berbagai jenis penyakit kulit kaki, khususnya telapak kaki. Untuk mendapatkan
ikan dokter tersebut, dapat di tempuh dengan cara budidaya, tidak harus
mendatangkan dari negeri asalnya yaitu turki.
Adapun cara
pembudidayaannya adalah :
1.Persiapan
Sarana Pemijahan
Bak semen yang berukuran (2x3x1)m3 dibersihkan
dengan cara disikat dan diguyur air mengalir lewat selang plastik. Yakinkan
bahwa kolam dalam kondisi bersih, kolam diisi: (1) pasir yang berbutir-butir
besar 0,1 m, (2) air sedalam 0,8 m. Di bagian sisi diletakkan strimin dari
bahan tidah mudah berkarat, ukuran (1x2x0,7)m3 pada posisi
menggantung. Di dalam air dialiri udara yang bersumber dari aerator, diharapkan
nantinya induk ikan dokter dan telur yang dihasilkan tidak kekurangan oksigen.
Penggunaan angsang strimin, agar telur yang dihasilkan mudah jatuh pada dasar
dan tidak dimakan oleh induk pada waktu proses pemijahan selesai.
2. Pemilihan
Induk
Induk ikan dokter yang mempunyai kualitas yang
baik, pilihan sebagai induk harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Bentuk
tubuh proporsional, sirip-sirip mempunyai bentuk standar dan tidak cacat. Warna
tubuh tidak pucat, dan mengkilap. Panjang tubuh minimal 10 cm, dan matang
kelamin. Ciri-ciri induk ikan dokter jantan pada bagian kepala terdapat spawning
tuberles, jantan matang kelamin ditunjukkan oleh perlakuan penekanan pada
perut belakang maka anus akan mengeluarkan seperma. Induk betina matang
kelamin ditunjukkan bentuk perut nampak buncit, melebar ke arah lateral,
samping dan jika ditekan dengan jari tengah akan terasa lembek. Striping tidak
perlu dilakukan jika ingin mengetahui tingkat kematangan telur, karena hal ini
jika dilakukan akan berpengaruh terhadap kesehatan induk, kualitas telur dan
larva yang dihasilkan.
3. Pemijahan Induk
Induk ikan dokter yang sudah dipilih
diperkirakan ukurannya, jika dimisalkan ukuran yang jantan lebih kecil dari
yang betina maka sebaiknya pemijahan mengunakan perbandingan jumlah induk 2
jantan : 1 betina, atau sebaliknya. Jika ukuran jantan dengan betina seimbang
maka digunakan perbandingan 1 jantan : 1 betina , hal ini diharapkan jumlah
telur sebanding dengan jumlah sperma yang dihasilkan. Sebelum induk dilepas di
dalam kolam pemijahan sebaiknya air dibiarkan selama 24 jam, tetapkan waktu
memasukkan induk ikan dokter yang akan dimijahkan, biasanya di waktu sore hari,
kira-kira pukul 17.00. Disarankan pada teknik ini dimasukkan induk ikan 5-10
pasang. Pemantauan pemijahan perlu dilakukan, hal ini untuk menghindari telur
yang sudah dihasilkan di makan kembali oleh induknya. Biasanya induk setelah
kawin akan lapar dan akan memakan telur yang dihasilkan dan telah dibuahi.
Jumlah telur yang dihasilkan rata-rata setiap ekor induk ikan dokter
yakni 400 butir. Angkatlah induk ikan dokter setelah waktu 2 hari sejak
terlihatnya telur-telur ditemukan, dan kembalikan induk ke dalam kolam induk.
4. Pemeliharaan Larva
Larva ikan ikan dokter akan dapat dilihat
dengan mata telanjang, akan kelihatan lebih jelas jelas saat larva bergerak.
Larva ikan dokter akan bertahan hidup tanpa diberi pakan sampai hari
ketiga. Hal ini dikarenakan adanya cadangan pakan pada perutnya, yang baru akan
habis pada hari ketiga. Pada awal pemberian pakan berikan kuning telur rebus
yang sudah dihaluskan atau berikan Rotifera jika ada, atau dapat juga diberi
pakan buatan pabrik yang dikhususkan untuk larva ikan dengan kandungan protein
lebih dari 40%, selanjutnya dapat diberi pakan berupa cacing sutera. Biasanya
pertumbuhan anak-anak ikan dokter itu tidak seragam, maka sebaiknya dilakukan
seleksi pada umur 40 hari.
5. Pencegahan
dan Pengobatan Penyakit
Berbagai jenis penyakit dapat menyerang ikan
dokter, namun pada prinsipnya disebabkan oleh infeksi parasit dan non parasit.
Berbagai jenis parasit seperti white spot oleh Ichthyophthirius multifilis,
selaput embun oleh Saprolegnia sp., dan lain-lain. Dapat dilakukan
pencegahan dengan cara kontrol secara berkala kualias air pemeliharaan. Jika
terjadi infeksi bakteri, maka perhatikan baik-baik, karena setiap jenis
penyakit memerlukan obat yang berbeda. Misalkan White spot
berilah berikan metilin blue sebanyak 2-4 ml untuk 4 l air. Selaput
embun berikan blitzicht sebanyak 0,3-0,5 ml untuk 1 l air. Berbagai
jenis penyakit yang diakibatkan oleh fakor fisik dan kimia dapat dilakukan
pencegahan seperti kontrol kolam setiap waktu, pengobatan dengan cara memberi white
spot untuk mencegah terjadinya infeksi parasit.
Previous
Hama Ikan dari Larva Capung
Hama Ikan dari Larva Capung
ConversionConversion EmoticonEmoticon