Hama Ucrit



        Ucrit adalah larva dari kumbang air (larva cybister sp). Bentuknya mirip ulat, panjang tubuh 3-5cm, badannya kaku, tetapi dapat bergerak dengan cepat, warna tubuh curit agak kehijauan dan memiliki tiga pasang kaki beruas. Ucrit memiliki satu pasang taring yang terletak pada bagiian kepala yang berfungsi sebagai alat penjepit mangsa. Aselain itu, memiliki dua pasang antenna di kepala dan memiliki satu pasang  mata tepat dikiri kanan kepala. Sedangkan bagian ekornya memiliki alat penyengat.
        Benih yang menjadi sasaran ucrit adalah benih ukuran 1-3cm yang masih ada didalam kolam pendederan. Cara memangsanya yaitu benih ditangkap dengan cara penjepit tubuh ikan dengan taringnya. Selanjutnya benih dilumpuhkan dengan ujung ekor yang bercabang dua, sementara taringnya merobek-robek tubuh ikan. Benih ikan dimangsa dengan cara digigit sedikit demi sedikit.
        Habitat ucrit lebih banyak ditemukan dikolam yang banyak mengandung bahan organik  tinggi serta kolam yang subur. Pada kolam yang tidak subur dan berair jernih populasi ucrit lebih sedikit. Hal ini terkait dengan ketersediaan makanan yang banyak terdapat diair yang kandungan bahan organiknya tinggi. Ucrit ini sering menempel pada dinding kolam atau kauyu-kayu sambil mengintai benih ikan yang dekat kemudian memangsanya,
        Pencegahan ucrit yang bisa dilakukan yaitu:
a)      hindari penebaran benih ikan pada kolam yang digenangi air lebih dari satu minggu:
b)      penyaringan air yang masuk kekolam:
c)      hindari penumpukan bahan organic desekitar kolam :
d)      padat penebaran ikan jangan terlalu tinggi:
e)      gunakan sumber air yang bersih dari hama dam bibit penyakit:
f)       hindari pemupukan yang berlebihan, karena aknan menyebabkan kolam terlalu subur.
        Pemberantasan ucrit dapat dilakukan dengan cara penyemprotan menggunakan minyak tanah. Minyak tanah ini akan menutupi permukaan air, sehingga ucrit tidak dapat mengambil udara bebas sehingga akan mati. Tertutupnya permukaan air kolam oleh minyak tanah sejauh ini tadak membahayakan bagi benih ikan. Umunya benih ikan berada didalam air bukan dipermukaan. Penggunaan minyak tanah pada pemeliharaan pada ikan lele sebaiknya dihindari karena ikan lele yang sering muncul kepermukaan.
        Dosis penggunaan minyak tanah secukupnya saja. Usahakan tidak terlalu banyak namun seluruh permukaan kolam dapat tertutup lapisan tipis minyak tanah. Pemberian minyak tanah dengan cara disemprot menggunakan hand sprayer agar merata. Jika seluruh uncrit sudah mati, masukkan aliran air baru dan pintu keluar di buka. Uncrit yang mati dan lapisan minyak tanah akan hanyut keluar bersamaan dengan aliran air, Sehingga kolam menjadi bersih kembali.
        Pemberantasan uncrit dengan bahan kimia sangat susah kalau sudah ada ikannya, karena dosis yang aman bagi benih ikan biasanya tidak mampu mematikan ucrit maupun kumbang air. Penangkapan ucrit secara mekanis sebaiknya dilakukan,meskipun sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Previous
Next Post »