Libah Ikan Untuk Budidaya Cacing Sutera

 PENDAHULUAN

Keberhasilan usaha pembenihan Lele sangat tergantung kepada ketersediaan pakan alami, pakan hidup, berupa Cacing Sutra (Tubifex sp) yang sementara itu masih mengandalkan pencarian tangkapan dari alam yaitu dari parit saluran air yang banyak mengandung bahan organik sisa sisa dari limbah pasar atau limbah rumah tangga yang mengalir di saluran /parit pembuangan .
Ketersediaan cacing ini di alam tidak kontinyu sepanjang tahun, terutama pada musim penghujan   akan sulit mendapatkannya, padahal saat itu kegiatan pembenihan lele lagi gencar-gencar nya.
 Untuk itu maka Budidaya Cacing (Tubifex) ini merupakan alternatif  karena kalau menggunakan pakan hidup berupa Artemia khususnya untuk usaha pembenihan Lele menjadi kurang ekonomis.
Usaha budidaya cacing ini terjadi berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman di lapangan yaitu pengamatan pada saat pemanenan pembesaran ikan lele konsumsi mengalami masalah untuk membuang air limbah organik yang kemudian ditampung di kolam yang kurang produktif, kurang dapat menampung air. Hal ini dilakukan berulang kali setiap panen, secara tidak sengaja di kolam tersebut mulai terlihat banyak cacing yang tumbuh dan berkembang.  Dari pengamatan dan pengalaman inilah kemudian cacing sutra  dibudidayakan  sampai saat ini.
Cacing rambut/sutra (Tubifex sp) merupakan salah satu alternatif pakan alami yang baik untuk perkembangan ikan, terutama pada saat  fase larva hingga benih  karena memiliki kandungan nutrisi yang baik  untuk pertumbuhan ikan.
Cacing ini mudah untuk dikenali dari bentuk tubuhnya yang seperti benang sutra dan berwarna merah kecoklatan karena banyak mengandung haemoglobin. Tubuhnya sepanjang 1 – 2 cm, terdiri dari 30 – 60 segmen atau ruas. Berkembang biak pada media yang mempunyai kandungan oksigen terlarut berkisar antara  2 – 5 ppm, kandungan ammonia <1 ppm, suhu air berkisar antara 28 – 30 0C dan pH air antara 6 – 8. Cacing sutra (Tubifex sp) ini bersifat hermaprodit, pada satu organism mempunyai 2 alat kelamin.
Cacing sutra (Tubifex sp) dapat dibudidayakan dan dapat digunakan langsung untuk ikan larva atau benih ikan. Tubifex sp dapat juga di simpan dalam bentuk cacing beku (fresh) maupun kering (oven)
Klasifikasi
Filum        : Annelida
Kelas        : Oligochaeta
Ordo        : Haplotaxida
Famili        : Tubificidae
Genus        : Tubifex
Spesies     : Tubifex sp
PROSES BUDIDAYA

Kegiatan Budidaya Cacing sutra yang kami lakukan sangat simple dan sederhana sehingga dapat dilakukan oleh para UPR asalkan tersedia limbah air kolam hasil pembuangan dari kolam pembesaran ikan Lele. Adapun urutan kegiatannya sebagai berikut   :
1.    Pengolahan lahan.
Kolam yang kurang produktif untuk budidaya ikan dikeringkan dan diolah, kemudian masukkan air limbah dari pembuangan hasil pembesaran ikan Lele. Luas kolam yang digunakan berkisara antara 60-100 m2.
2.    Pengendapan air.
Air yang masuk di endapkan selama 3-5 hari. Setelah di endapkan air yang tergenang diturunkan hingga 5 – 10 cm dari permukaan lumpur kemudian lumpur diratakan dengan sorok sehingga permukaan lumpur menjadi rata dan dibiarkan selama beberapa hari. Proses ini di ulangi 2 – 3 kali hingga lumpur halus yang ada di kolam cukup banyak.
3.    Penebaran benih.
Tebar bibit cacing indukan sebanyak 10 gelas (2-3 liter), kemudian airi dengan ketinggian 5-7 cm. 
4.    Perawatan.
Selama masa pemeliharaan air di usahan mengalir kecil sehingga ketinggian air pada 5-10 cm. Setelah 10 hari biasanya bibit cacing sutra mulai tumbuh halus dan merata di seluruh permukaan lumpur dalam kolam. Ulangi lagi proses penambahan air buangan panen ikan lele ke dalam kolam budidaya cacing sutra maka setelah 2-3 bulan cacing mulai dapat dipanen.

PANEN

Pemanenan pertama dapat dilakukan setelah 75-90 hari. Untuk selanjutnya dapt dipanen setiap 15 hari.  Proses pemanenan cacing sutra yaitu dengan cara menaikkan ketinggian air sebesar 50-60 cm kemudian cacing dan lumpur di keruk dengan caduk dimasukkan dalam baskom kemudian dicuci dengan saringan. Cacing yang didapat masih bercampur dengan lumpur dimasukkan ke dalam ember atau bak yang berisi air, kira-kira 1 cm diatas media budidaya/lumpur. Ember ditutup hingga bagian dalam menjadi gelap dan dibiarkan selama 1 – 2 jam. Cacing akan bergerombol diatas media dan dapat diambil dengan tangan untuk dipisahkan dari media/lumpur kemudian dimasukkan dalam bak pemberokan selama 10-12 jam. Cacing siap di berikan kepada benih ikan.

Previous
Next Post »